Kamis, 23 Januari 2014

MM

BAB 5
MOTIVASI 
  • Teori kepuasan dan penerapan
Motivasi merupakan suatu konsep yang bersifat penjelasan bahwa kita sering menggunakan untuk memahami perilaku yang kita amati. Dengan kata lain, motivasi merupakan dugaan.
Para menejer lebih suka memotivasi karyawan secara positif karena mereka ingin mencari cara terbaik untuk menjalankan pekerjaan mereka.
Teori motivasi terbagi ke dalam dua katagori : Teori kepuasan dan teori proses.
Teori kepuasan memusatkan perhatian pada faktor- faktor di dalam individu yang mendorong, mengarahkan , dan meghentikan perilaku. Mereka mencoba untuk menentukan kebutuhan- kebutuhan spesifik yang memotivasi orang.
Teori proses menerangkan dan menganalisa bagaimana perilaku didorong , diarahkan , dipertahankan dan dihentikan. Kedua pengelompokan tersebut memiliki implikasi yang penting bagi para manager. Yang karena pekerjaannya, terlibat dengan proses motivasi.
Teori kepuasan memusatkan diri pada kebutuhan individu di dalam menjelaskan kepuasan kerja, perilaku kerja dan sistem imbalan. Teori tersebut menyatakan bahwa defisiensi kebutuhan didalam diri individu memicu suatu respons perilaku. Bagi para menejer, untuk menjadi efektif, teori kepuasan menyarankan bahwa mereka :
1.      Menentukan kebutuhan apa yang memicu prestasi yang di inginkan , perilaku kelompok dan pribadi.
2.      Mampu menawarkan imbalan yang berarti yang membantu pekerja memuaskan kebutuhan.
3.      Mengetahui kapan untuk menawarkan imbalan yang layak untuk mengoptimumkan perilaku kinerja.
4.      Tidak menganggap defisiensi kebutuhan seseorang akan berulang sendiri dengan pola yang teratur. Orang berubah karena pengalaman , kejadian dalam kehidupan, umur, budaya dan perubahan lingkungan serta faktor- faktor lain.

HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW
Salah satu dari teori memotivasi yang dikemukakan dan dibahas adalah model hirarki , kebutuhan yang diusulkan oleh Abraham Maslow. Tingkat terendah adalah kebutuhan fisiologis dan tingkat tertinggi adalah aktualisasi diri. Maslow membagi kebutuhan manusia atas :
1.      Fisiologis : Makanan, minuman, tempat tinggal dan sembnuh dari rasa sakit
2.      Keamanan dan keselamatan : kebutuhan untuk kemerdekaan dari ancaman, yaitu keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam.
3.      Rasa memiliki sosial dan kasih sayang : kebutuhan atas persahabatan, berkelompok, interaksi dan kasih sayang.
4.      Penghargaan : kebutuhan atas harga diri dan penghargaan dari pihak lain.
5.      Aktualisasi diri : kebutuhan untuk memenuhi diri seseorang melalui memaksimumkan penggunaan kemampuan, keahlian dan potensi.
Teori Maslow mengganggap bahwa orang mencoba memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar sebelum mengarahkan perilaku dalam memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi (aktualisasi diri)
Teori Adelfer setuju dengan Maslow bahwa kebutuhan- kebutuhan individual tersusun secara hirarki. Namun demikian hirarki kebutuhan yang diusulkannya hanya terdiri dari tiga set kebutuhan.
1.      Eksistensi : kebutuhan kebutuhan terpuaskan oleh faktor- faktor seperti makanan, udara , air, gaji, dan kondisi pekerjaan.
2.      Keterkaitan : kebutuhan- kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubungan sosial dan interpersonal yang berarti.
3.      Pertumbuhan : kebutuhan- kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individu menciptakan kontribusi yang kreatif atau produktif.
Teori Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor kepuasan.
Studi awal Herzberg menghasilkan dua kesimpulan . pertama , terdapat satu kelompok kondisi ekstrinsik, (kontek pekerjaan) yang meliputi :
1.      Upah
2.      Keamanan kerja
3.      Kondisi kerja’
4.      Status
5.      Prosuder perusahaan
6.      Mutu penyeliaan
7.      Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja , atasan dan bawahan.
Keberadaan kondisi- kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat “ tidak ada kepuasan “. Kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan, atau faktor higieni. Kedua, juga terdapat satu kelompok kondisi intrinsik, isi kerja yang meliputi :
1.      Pencapaian prestasi
2.      Pengakuan
3.      Tanggung jawab
4.      Kemajuan
5.      ‘pekerjaan itu sendiri
6.      Kemungkinan berkembang

David c. McClelland telah mengajukan teori kebutuhan motivasi yang dipelajari yang erat hubungannya dengan konsep belajar. Ia percaya bahwa banyak kebutuhan yang didapatkan dari kebudayaan suatu masyarakat. Tiga dari kebutuhan yang dipelajari ini adalah kebutuhan berprestasi , kebutuhan berafiliasi, dan kebutuhan berkuasa.


1 komentar:

  1. Casino Finder (Google Play) Reviews & Demos - Go
    Check gri-go.com Casino Finder (Google Play). A apr casino look at some of poormansguidetocasinogambling the best 출장마사지 gambling sites in the world. They sol.edu.kg offer a full game library,

    BalasHapus